Allah ta’ala berfirman :
قَالَ لَمْ أَكُنْ لأسْجُدَ لِبَشَرٍ خَلَقْتَهُ مِنْ صَلْصَالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ * قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ * وَإِنَّ عَلَيْكَ اللَّعْنَةَ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ
“Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk". Allah berfirman: "Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk, dan sesungguhnya laknat itu tetap menimpamu sampai hari kiamat" [QS. Al-Hijr : 33-35].
قَالَ يَا إِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ أَسْتَكْبَرْتَ أَمْ كُنْتَ مِنَ الْعَالِينَ * قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ * َخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ * قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ * وَإِنَّ عَلَيْكَ لَعْنَتِي إِلَى يَوْمِ الدِّينِ
“Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?". Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah". Allah berfirman: "Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk, sesungguhnya laknat-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan" [QS. Shaad : 75-78].
2. Orang Kafir
Allah ta’ala berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ * خَالِدِينَ فِيهَا لا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلا هُمْ يُنْظَرُونَ
“Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat laknat Allah, para malaikat dan manusia seluruhnya. Mereka kekal di dalam laknat itu; tidak akan diringankan siksa dari mereka dan tidak (pula) mereka diberi tangguh” [QS. Al-Baqarah : 161-162].
إِنَّ اللَّهَ لَعَنَ الْكَافِرِينَ وَأَعَدَّ لَهُمْ سَعِيرًا * خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا لا يَجِدُونَ وَلِيًّا وَلا نَصِيرًا
“Sesungguhnya Allah melaknati orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api yang menyala-nyala (neraka), mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; mereka tidak memperoleh seorang pelindung pun dan tidak (pula) seorang penolong” [QS. Al-Ahzaab : 64-65].
3. Orang-Orang Kafir dari Bani Israail (Yahudi)
Allah ta’ala berfirman :
لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَى لِسَانِ دَاوُدَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ذَلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ * كَانُوا لا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُنْكَرٍ فَعَلُوهُ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
“Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israel dengan lisan Daud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan mungkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu” [QS. Al-Maaidah : 78-79].
4. Orang Dhaalim yang Berdusta Atas Nama Allah
Allah ta’ala berfirman :
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أُولَئِكَ يُعْرَضُونَ عَلَى رَبِّهِمْ وَيَقُولُ الأشْهَادُ هَؤُلاءِ الَّذِينَ كَذَبُوا عَلَى رَبِّهِمْ أَلا لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ
“Dan siapakah yang lebih dhalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah? Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka dan para saksi akan berkata: "Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka". Ingatlah, laknat Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang dhalim” [QS. Huud : 18].
Dan kedhaliman yang paling besar adalah menyekutukan Allah ta’ala :
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kedhaliman yang sangat besar" [QS. Luqman : 13].
5. Orang yang Menyakiti Allah dan Rasul-Nya
Allah ta’ala berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ يُؤْذُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا مُهِينًا
“Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya. Allah akan melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan” [QS. Al-Ahzaab : 57].
Orang yang menyakiti Allah itu seperti mereka yang mengatakan bahwa Allah mempunyai anak, Termasuk juga tuduhan Yahudi bahwa Allah ta’ala itu kikir; sebagaimana firman-Nya :
وَقَالَتِ الْيَهُودُ يَدُ اللَّهِ مَغْلُولَةٌ غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا بِمَا قَالُوا بَلْ يَدَاهُ مَبْسُوطَتَانِ يُنْفِقُ كَيْفَ يَشَاءُ وَلَيَزِيدَنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ
“Orang-orang Yahudi berkata: "Tangan Allah terbelenggu", sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki” [QS. Al-Maaidah : 64].
Maksud tangan Allah terbelenggu adalah kikir.
Adapun menyakiti Rasul-Nya itu seperti tuduhan kaum munafiqin bahwa ‘Aisyah radliyallaahu ‘anhaa telah berzina. Juga tuduhan kaum kuffar bahwa beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam tukang sihir, orang gila, dan hinaan-hinaan lainnya sebagaimana dilakukan juga dilakukan oleh kaum kuffar kontemporer 6. Orang yang Berbuat Kerusakan di Muka Bumi dan Memutuskan Silaturahim/Hubungan Kekeluargaan
Allah ta’ala berfirman :
فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ تُفْسِدُوا فِي الأرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ * أُولَئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَى أَبْصَارَهُمْ
“Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?. Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka” [QS. Muhammad : 22-23].
Tentang orang yang berbuat kerusakan di muka bumi, Allah ta’ala berfirman tentang hukuman yang diterapkan kepada mereka di dunia :
إِنَّمَا جَزَاءُ الَّذِينَ يُحَارِبُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَسْعَوْنَ فِي الأرْضِ فَسَادًا أَنْ يُقَتَّلُوا أَوْ يُصَلَّبُوا أَوْ تُقَطَّعَ أَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ مِنْ خِلافٍ أَوْ يُنْفَوْا مِنَ الأرْضِ ذَلِكَ لَهُمْ خِزْيٌ فِي الدُّنْيَا وَلَهُمْ فِي الآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ
“Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar” [Al-Maaidah : 33].
عن جبير بن مطعم، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : لا يدخل الجنة قاطع رحم.
Dari Jubair bin Muth’im, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : “Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan silaturahim” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 5984, Muslim no. 2556, Ahmad 4/80 & 83 & 84, Abu Dawud no. 1696, At-Tirmidziy no. 1909, ‘Abdurrazzaq no. 20238, Al-Humaidiy no. 557, Ibnu Hibbaan no. 454, dan yang lainnya].
7. Orang-Orang yang Merusak Janji Allah
Allah ta’ala berfirman :
وَالَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الأرْضِ أُولَئِكَ لَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوءُ الدَّارِ
“Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh laknat dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam)” [QS. Ar-Ra’d : 25].
إِنَّ الَّذِينَ يَشْتَرُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَأَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيلا أُولَئِكَ لا خَلاقَ لَهُمْ فِي الآخِرَةِ وَلا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ وَلا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji-(nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan menyucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih” [QS. Aali ‘Imraan : 77].
8. Orang yang Menyembunyikan Ilmu
Allah ta’ala berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِنْ بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ أُولَئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللاعِنُونَ * إِلا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَبَيَّنُوا فَأُولَئِكَ أَتُوبُ عَلَيْهِمْ وَأَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati, kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itu Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang” [QS. Al-Baqarah : 159-160].
عن أبي هريرة قال : قال رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلم: "من سئل عن علمٍ فكتمه ألجمه اللّه بلجام من نارٍ يوم القيامة".
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Barangsiapa yang ditanya tentang satu ilmu lalu menyembunyikannya, niscaya Allah akan mengikatnya dengan tali kekang dari api neraka di hari kiamat kelak” [Diriwayatkan oleh Abu Dawud no. 3658, At-Tirmidziy no. 2649, Ath-Thayalisiy no. 2534, Ibnu Abi Syaibah 9/55, Ahmad 2/263 & 305 & 344 & 353 & 499 & 508, Ibnu Maajah no. 261, Ibnu Hibbaan no. 95, Al-Haakim 1/101, Al-Baghawiy no. 140, dan yang lainnya; dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Shahih Sunan Abi Dawud 2/411].
9. Para Pemimpin dan Pembesar yang Menyesatkan Umat
Allah ta’ala berfirman :
يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ يَقُولُونَ يَا لَيْتَنَا أَطَعْنَا اللَّهَ وَأَطَعْنَا الرَّسُولا * وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلا * رَبَّنَا آتِهِمْ ضِعْفَيْنِ مِنَ الْعَذَابِ وَالْعَنْهُمْ لَعْنًا كَبِيرًا
“Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata: "Alangkah baiknya, andai kata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul". Dan mereka berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka adzab dua kali lipat dan laknatlah mereka dengan laknat yang besar" [QS. Al-Ahzaab : 66-68].
وَجَعَلْنَاهُمْ أَئِمَّةً يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ لا يُنْصَرُونَ * وَأَتْبَعْنَاهُمْ فِي هَذِهِ الدُّنْيَا لَعْنَةً وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ هُمْ مِنَ الْمَقْبُوحِينَ
“Dan Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka dan pada hari kiamat mereka tidak akan ditolong. Dan Kami ikutkanlah laknat kepada mereka di dunia ini; dan pada hari kiamat mereka termasuk orang-orang yang dijauhkan (dari rahmat Allah)” [QS. Al-Qashshash : 41-42].
عن حذيفة بن اليمان يقول : كان الناس يسألون رسول الله صلى الله عليه وسلم عن الخير. وكنت أسأله عن الشر. مخافة أن يدركني. فقلت: يا رسول الله! إنا كنا في جاهلية وشر. فجاءنا الله بهذا الخير. فهل بعد هذا الخير شر؟ قال (نعم) فقلت: هل بعد ذلك الشر من خير؟ قال (نعم. وفيه دخن). قلت: وما دخنه؟ قال (قوم يستنون بغير سنتي. ويهدون بغير هديي. عرف منهم وتنكر). فقلت: هل بعد ذلك الخير من شر؟ قال (نعم. دعاة على أبواب جهنم. من أجابهم إليها قذفوه فيها)......
Dari Hudzaifah bin Al-Yamaan, ia berkata : Orang-orang bertanya kepada Rasululah shallallaahu ’alaihi wa sallam tentang kebaikan. Adapun aku bertanya kepada beliau tentang kejelekan karena khawatir akan menimpaku. Aku bertanya : ”Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami dulu berada di masa Jahiliyyah dan kejelekan. Lalu Allah mendatang kebaikan ini kepada kami. Apakah setelah kebaikan ini ada kejelekan ?”. Beliau berkata : ”Ya”. Aku bertanya : ”Apakah setelah kejelekan itu ada kebaikan ?”. Beliau menjawab : ”Ya, namun padanya ada asap”. Aku bertanya : ”Apa asapnya ?”. Beliau menjawab : ”Satu kaum yang mengambil sunnah bukan dengan sunnahku dan mengambil petunjuk bukan dengan petunjukku. Engkau mengetahui mereka dan engkau ingkari”. Aku bertanya : ”Apakah setelah kebaikan itu ada kejelekan ?”. Beliau menjawab : ”Ya. Para da’i yang mengajak ke pintu-pintu neraka. Barangsiapa yang menyambut seruan mereka, akan dilemparkan ke dalamnya (neraka).....” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 1847].
10. Suami atau Istri yang Berdusta Saat Li’an
Allah ta’ala berfirman :
وَالَّذِينَ يَرْمُونَ أَزْوَاجَهُمْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُمْ شُهَدَاءُ إِلا أَنْفُسُهُمْ فَشَهَادَةُ أَحَدِهِمْ أَرْبَعُ شَهَادَاتٍ بِاللَّهِ إِنَّهُ لَمِنَ الصَّادِقِينَ * وَالْخَامِسَةُ أَنَّ لَعْنَةَ اللَّهِ عَلَيْهِ إِنْ كَانَ مِنَ الْكَاذِبِينَ * وَيَدْرَأُ عَنْهَا الْعَذَابَ أَنْ تَشْهَدَ أَرْبَعَ شَهَادَاتٍ بِاللَّهِ إِنَّهُ لَمِنَ الْكَاذِبِينَ * وَالْخَامِسَةَ أَنَّ غَضَبَ اللَّهِ عَلَيْهَا إِنْ كَانَ مِنَ الصَّادِقِينَ
“Dan orang-orang yang menuduh istrinya (berzina), padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah, sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar. Dan (sumpah) yang kelima: bahwa laknat Allah atasnya, jika dia termasuk orang-orang yang berdusta. Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta, dan (sumpah) yang kelima: bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar” [QS. An-Nuur : 6-9].
11. Orang yang Menuduh Wanita Baik-Baik Telah Berzina Tanpa Bukti
Allah ta’ala berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ الْغَافِلاتِ الْمُؤْمِنَاتِ لُعِنُوا فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena laknat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar” [QS. An-Nuur : 23].
وَالَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَأْتُوا بِأَرْبَعَةِ شُهَدَاءَ فَاجْلِدُوهُمْ ثَمَانِينَ جَلْدَةً وَلا تَقْبَلُوا لَهُمْ شَهَادَةً أَبَدًا وَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik” [QS. An-Nuur : 4].
12. Orang yang Membunuh Seorang Muslim dengan Sengaja Tanpa Alasan yang Dibenarkan oleh Syari’at
Allah ta’ala berfirman :
وَمَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِنًا مُتَعَمِّدًا فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيهَا وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَابًا عَظِيمًا
“Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahanam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan melaknatinya serta menyediakan azab yang besar baginya” [QS. An-Nisaa’ : 93].
عن عبد الله قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لا يحل دم امرئ مسلم يشهد أن لا إله إلا الله وأني رسول الله إلا بإحدى ثلاث النفس بالنفس والثيب الزاني والمفارق لدينه التارك للجماعة
Dari ‘Abdullah (Ibnu Mas’ud) radliyallaahu ’anhu ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : ”Tidak halal darah seorang Muslim yang bersaksi bahwasannya tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan bersaksi bahwasannya aku adalah utusan Allah kecuali karena salah satu dari tiga sebab, yaitu jiwa dengan jiwa (qishash), orang yang telah menikah yang berzina, dan orang yang keluar dari agamanya sekaligus meninggalkan Al-Jama’ah” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 6878; Muslim no. 1676; Ahmad no. 3621, 4065, 4245; Abu Dawud no. 4352; An-Nasa’i no. 4016, dan Ibnu Majah 2534].
13. Orang yang Mendirikan Masjid di Atas Kuburan
عن عائشة رضي الله عنها قالت : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم في مرضه الذي لم يقم منه : "لعن الله اليهود والنصارى اتخذوا قبور أنبيائهم مساجد " . قالت : فلو لا ذاك أبرز قبره غير أنه خُشي أن يتخذ مسجداً
Dari ‘Aisyah radliyallaahu ‘anhaa ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau sakit dan dalam keadaan berbaring : “Allah telah melaknat Yahudi dan Nashrani yang telah menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid”. Aku (‘Aisyah) berkata : “Kalau bukan karena takut (laknat) itu, niscaya kuburan beliau ditempatkan di tempat terbuka. Hanya saja beliau takut kuburannya itu akan dijadikan sebagai masjid” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 1330, Muslim no. 529, Ahmad 6/80 & 121 & 255, Ibnu Abi Syaibah 2/376, Abu ‘Awaanah 1/399, Al-Baghawiy dalam Syarhus-Sunnah no. 508, Al-Khathiib dalam Taariikh Baghdaad 13/52 & 183, Ath-Thabaraniy dalam Al-Ausath no. 7730, dan yang lainnya].
عن الحارث النجراني قال : سمعت النبي صلى الله عليه وسلم قبل أن يموت بخمس وهو يقول : "ألا وإن من كان قبلكم كانوا يتخذون قبور أنبيائهم وصالحيهم مساجد ، ألا فلا تتخذوا القبور مساجد إني أنهاكم عن ذلك "
Dari Al-Harits An-Najrani dia bercerita : Aku pernah mendengar Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan wasiat lima hari sebelum wafat : “Ketahuilah, sesungguhnya orang-orang sebelum kalian telah menjadikan kubur para Nabi mereka dan orang-orang shalih di antara mereka sebagai masjid. Maka, janganlah kalian menjadikan kuburan sebagai masjid. Sesunguhnya aku melarang kalian melakukan hal tersebut” [Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah 2/374-375; shahih sesuai persyaratan Muslim].
14. Wanita yang Terlalu Sering Berziarah ke Kubur
عن أبي هريرة ؛ أن رسول الله صلى الله عليه وسلم لعن زوارات القبور.
Dari Abu Hurairah : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam melaknat wanita yang sering berziarah ke kubur [Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy no. 1056, Ath-Thayaalisiy no. 2358, Ahmad 2/337 & 356, Ibnu Maajah no. 1076, Abu Ya’laa no. 5908, Ibnu Hibbaan no. 3178, dan Al-Baihaqiy 4/78; dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Shahih Sunan At-Tirmidziy 1/537-538].
15. Orang yang Memberi dan Menerima Suap
عن عبد الله بن عمرو قال : لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم الراشي والمرتشي
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr ia berkata : “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah melaknat orang yang memberi dan menerima suap” [Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy no. 1337, Ath-Thayaalisiy no. 2276, Al-Baghawiy dalam Ju’diyaat no. 2864, Ahmad 2/164 & 190 & 194 & 212, Abu Dawud no. 3580, Ibnu Maajah no. 2313, Ibnul-Jaaruud no. 586, Ibnu Hibbaan no. 5077, Al-Haakim 4/102-103, dan Al-Baihaqiy 10/138-139; dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Shahih Sunan At-Tirmidziy 2/69].
16. Orang yang Melakukan Nikah Tahliil
عن عبد الله بن مسعود قال : لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم المحل والمحلل له
Dari ‘Abdullah bin Mas’uud ia berkata : “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah melaknat al-muhillu (laki-laki yang menikahi seorang wanita dengan tujuan agar wanita tersebut dibolehkan menikah kembali dengan mantan suaminya yang telah menjatuhkan talak tiga padanya) dan al-muhallal lahu (laki-laki yang menyuruh laki-laki lain/al-muhillu untuk menikahi mantan istrinya agar mantan istrinya tersebut dibolehkan untuk ia nikahi kembali)” [Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy no. 1120, Ibnu Abi Syaibah 4/290 & 8/300 & 14/190, Ahmad 1/448 & 462, Ad-Daarimiy no. 2263 & 2538, An-Nasaa’iy 6/149, Abu Ya’laa no. 5350, Ath-Thabaraaniy dalam Al-Kabiir no. 9878, dan Al-Baihaqiy 7/208; dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Shahih Sunan At-Tirmidziy 1/569].
عن نافع أنه قال جاء رجل إلى عمر رضى الله تعالى عنهما فسأله عن رجل طلق امرأته ثلاثا فتزوجها أخ له من غير مؤامرة منه ليحلها لأخيه هو تحل للأول قال لا الا نكاح رغبة كنا نعد هذا سفاحا على عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم وآله وسلم
Dari Naafi’ bahwasannya ia berkata : “Pernah ada seorang laki-laki mendatangi Ibnu ‘Umar seraya bertanya tentang hukum seorang laki-laki yang telah menthalaq tiga istrinya, lalu mantan istrinya dinikahi oleh saudara laki-lakinya tanpa kesepakatan apapun dengannya, akan tetapi dengan maksud untuk menghalalkan wanita tersebut untuk dinikahi oleh mantan suaminya. Apakah wanita tersebut benar-benar halal dinikahi oleh mantan suaminya ? Ibnu ‘Umar menjawab : ‘Tidak, kecuali jika ia (saudara laki-laki mantan suami) benar-benar menikahinya karena suka. Di masa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa aalihi wa sallam kami menganggap perbuatan tersebut (yaitu nikah tahliil) sebagai perzinaan” [Diriwayatkan oleh Al-Haakim 2/199 dan Al-Baihaqiy 7/208; Al-Haakim berkata : ‘Shahih sesuai persyaratan Al-Bukhariy dan Muslim, namun keduanya tidak mengeluarkannya].
17. Istri yang Menolak Ajakan Suaminya Tanpa Alasan yang Dibenarkan oleh Syari’at
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : إِذَا دَعَا اَلرَّجُلُ اِمْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَأَبَتْ أَنْ تَجِيءَ , لَعَنَتْهَا اَلْمَلَائِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ
Dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : “Apabila seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur, namun ia menolak untuk datang; maka para malaikat melaknatnya (si istri) hingga waktu shubuh”.
Dalam riwayat lain :
انَ اَلَّذِي فِي اَلسَّمَاءِ سَاخِطًا عَلَيْهَا حَتَّى يَرْضَى عَنْهَا
“Yang ada di langit murka kepadanya hingga suaminya ridla memaafkannya” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhariy no. 5193 dan Muslim no. 1436].
18. Pencuri
عن أبي هريرة، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: (لعن الله السارق، يسرق البيضة فتقطع يده، ويسرق الحبل فتقطع يده).
Dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : “Allah melaknat seorang pencuri yang mencuri telur, kemudian dipotong tangannya, lalu mencuri tali dan dipotong tangannya” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 6783 dan Muslim no. 1687].
Allah ta’ala berfirman tentang hukuman bagi seorang pencuri :
وَالسَّارِقُ وَالسَّارِقَةُ فَاقْطَعُوا أَيْدِيَهُمَا جَزَاءً بِمَا كَسَبَا نَكَالا مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ * فَمَنْ تَابَ مِنْ بَعْدِ ظُلْمِهِ وَأَصْلَحَ فَإِنَّ اللَّهَ يَتُوبُ عَلَيْهِ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Maka barang siapa bertobat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” [QS. Al-Maaidah : 38-39].
عن عائشة : قال النبي صلى الله عليه وسلم: تقطع اليد في ربع دينار فصاعداً.
Dari ‘Aaisyah : Telah bersabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Dipotong tangan (seorang pencuri) karena (mencuri) seperempat dinar atau lebih” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 6789 dan Muslim no. 1684].
19. Pelaku Riba
Allah ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَأْكُلُوا الرِّبَا أَضْعَافًا مُضَاعَفَةً وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan” [QS. Ali ‘Imran : 130].
عن جابر، قال : لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم آكل الربا، وموكله، وكاتبه، وشاهديه، وقال: هم سواء.
Dari Jaabir, ia berkata : “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam melaknat pemakan riba, pemberi makan riba, penulisnya (bagian administrasi), dan dua orang saksinya. Mereka itu semua sama” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 1598].
عن أبي هريرة؛ قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : الربا سبعون حوبا. أيسرها أن ينكح الرجل أمه.
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallllaahu ‘alaihi wa sallam : “Riba itu terdiri dari tujuhpuluh cabang dosa. Yang paling ringan dosanya adalah seperti seseorang yang menikahi ibunya sendiri” [Diriwayatkan oleh Ibnu Maajah no. 2274; dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Shahih Ibni Maajah 2/240].
20. Wanita yang Menampakkan Auratnya yang Semestinya Ditutup
عن عبد الله بن عمر يقول سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول سيكون آخر أمتي نساء كاسيات عاريات على رؤوسهن كأسنمة البخت إلعنوهن فإنهن ملعونات
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar ia berkata : Aku mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Pada akhir umatku kelak akan ada wanita-wanita yang berpakaian namun (hakekatnya) telanjang. Di atas kepala mereka terdapat bongkol (punuk) onta. Laknatlah mereka, karena sesungguhnya mereka adalah terlaknat” [Diriwayatkan oleh Ath-Thabaraaniy dalam Ash-Shaghiir no. 1125; dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Jilbaab Mar’atil-Musliimah hal. 125. Lihat juga Ash-Shahiihah no. 1326].
Ibnu ‘Abdil-Barr rahimahullah berkata :
أراد -صلى الله عليه وسلم- النساء اللواتي يلبسن من الثياب الشيء الخفيف الذي يصف ولا يستر فهن كاسيات بالاسم عاريات في الحقيقة
“Yang dimaksudkan oleh Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam adalah kaum wanita yang mengenakan pakaian tipis yang dapat mensifati (apa yang terletak di balik kain – yaitu kulit dan lekukan tubuh) lagi tidak menutupi. Mereka itu memang diistilahkan berpakaian, namun hakekatnya telanjang” [Dinukil oleh As-Suyuuthiy dalam Tanwiirul-Hawaalik 3/103 – melalui perantara Jilbaab Mar’atil-Muslimah, hal. 125-126].
21. Laki-Laki yang Menyerupai Wanita dan/atau Wanita yang Menyerupai Laki-Laki
عن ابن عباس رضي الله عنهما قال : لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم المشتبهين من الرجال بالنساء والمشتبهات من النساء بالرجال.
Dari Ibnu ‘Abbaas radliyallaahu ‘anhumaa, ia berkata : “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 5885].
عن عبد الله بن عمر قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ثلاثة لا ينظر الله عز وجل إليهم يوم القيامة العاق لوالديه والمرأة المترجلة والديوث
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Ada tiga orang yang tidak akan dilihat Allah ‘azza wa jalla pada hari kiamat : Orang yang durhaka pada kedua orang tuanya, wanita yang menyerupai lak-laki, dan dayuts” [Diriwayatkan oleh An-Nasaa’iy 5/80, Ahmad 3/134, Abu Ya’laa no. 5556, Al-Haakim 1/72 & 4/146-147, Al-Baihaqiy 10/226, dan Al-Bazzaar no. 1876 (Kasyful-Astaar); dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Shahih Sunan An-Nasaa’iy 2/216].
22. Orang yang Menampar-Nampar Pipi, Mengoyak Baju, dan Berteriak-Teriak Ketika Tertimpa Musibah
عن أبي أمامة ؛ أن رسول الله صلى الله عليه وسلم لعن الخامشة وجهها، والشاقة جيبها، والداعية بالويل والثبور.
Dari Abu Umaamah : “Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam melaknat wanita yang merusak wajahnya, mengoyak-ngoyak bajunya, dan meraung-raung sambil mengutuk dan mencela diri” [Diriwayatkan oleh Ibnu Maajah no. 1585, Ibnu Hibbaan no. 3156, Ibnu Abi Syaibah 3/290, dan Ath-Thabaraniy dalam Al-Kabiir no. 759 & 775; dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Shahih Sunan Ibni Maajah 2/40].
عن عبدالله، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم "ليس منا من ضرب الخدود. أو شق الجيوب. أودعا بدعوى الجاهلية
Dari ‘Abdullah bin Mas’uud, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Bukan termasuk golongan kami orang yang menampar-nampar pipi, mengoyak-ngoyak baju, dan berteriak-teriak/meratap dengan ratapan Jaahiliyyah” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhariy no. 1294 dan Muslim no. 103].
23. Peminum Khamr, Penuangnya, Penjualnya, Pembelinya, dan Semua yang Terlibat Padanya
عن ابن عمر يقول: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لعنت الخمر على عشرة أوجه: بعينها، وعاصرها، ومعتصرها، وبائعها، ومبتاعها، وحاملها، والمحمولة إليه، وآكل ثمنها، وشاربها، وساقيها
Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Telah dilaknat khamr dalam sepuluh sisi : khamr itu sendiri, pemerasnya (pembuatnya), yang meminta diperaskan, penjualnya, pembelinya, pembawanya, yang meminta dibawakan kepadanya, yang memakan hasil penjualannya, peminumnya, dan penuangnya” [Diriwayatkan oleh Ibnu Maajah no. 3380 dan Abu Dawud no. 3674; dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Shahih Sunan Ibnu Maajah 3/144-145].
24. Laki-Laki yang Menggauli Istrinya pada Duburnya (Liwath/Sodomi)
عن عقبة بن عامر : أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : لعن الله الذين يأتون النساء في محاشهن.
Dari ‘Uqbah bin ‘Aamir : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Allah melaknat orang-orang yang mendatangi istrinya pada dubur mereka” [Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Adiy dalam Al-Kaamil 4/1466 dan Al-‘Uqailiy dalam Adl-Dlu’afaa’ 3/84; dihasankan Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Aadaabuz-Zifaaf, hal. 105].
عن أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : من أتى حائضا أو امرأة في دبرها أو كاهنا: فقد كفر بما أنزل على محمد صلى الله عليه وسلم.
Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : “Barangsiapa yang mendatangi (menggauli) wanita yang sedang haidl atau mendatangi pada duburnya, dan mendatangi dukun; sungguh ia telah kafir dengan apa yang diturunkan Allah kepada Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam” [Diriwayatkan oleh Abu Dawud no. 3904, At-Tirmidziy no. 135, An-Nasa’iy dalam Al-Kubraa 10/124, Ibnu Majah no. 639, Ahmad 2/408 & 476, Ibnul-Jarud no. 107, dan yang lainnya; dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Shahih Sunan At-Tirmidziy 1/94].
25. Homoseks dan Lesbian
Allah ta’ala berfirman :
فَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ مَنْضُودٍ * مُسَوَّمَةً عِنْدَ رَبِّكَ وَمَا هِيَ مِنَ الظَّالِمِينَ بِبَعِيدٍ
“Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Lut itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim” [QS. Huud : 82-83].
عن ابن عباس : أن نبي الله صلى الله عليه وسلم قال : .... ولعن الله من عَمِل عمل قوم لوط، ولعن الله من عَمِلَ عمل قوم لوط، ولعن الله من عَمِلَ عمل قوم لوط
Dari Ibnu ‘Abbas : Bahwasannya Nabiyullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “….Allah melaknat orang yang melakukan perbuatan kaum Luuth (homoseks/lesbian), Allah melaknat orang yang melakukan perbuatan kaum Luuth, dan Allah melaknat orang yang melakukan perbuatan kaum Luuth” [Diriwayatkan oleh Ahmad 1/309 & 317, Abu Ya’laa no. 2539, dan Ibnu Hibbaan no. 4417; Asy-Syaikh Al-Arna’uth mengatakan dalam Takhriij Musnad Ahmad 5/26 bahwa sanad hadits ini jayyid].
26. Orang yang Sengaja Menyesatkan Orang Buta di Jalan
عن ابن عباس : أن نبي الله صلى الله عليه وسلم قال : ...ولعن الله من كمه الأعمى عن السبيل....
Dari Ibnu ‘Abbas : Bahwasannya Nabiyullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “…Dan Allah melaknat orang yang sengaja menyesatkan orang buta dari jalan…” [Diriwayatkan oleh Ahmad 1/309 & 317, Abu Ya’laa no. 2539, dan Ibnu Hibbaan no. 4417; Asy-Syaikh Al-Arna’uth mengatakan dalam Takhriij Musnad Ahmad 5/26 bahwa sanad hadits ini jayyid].
27. Budak yang Menisbatkan Diri pada Selain Tuannya
عن ابن عباس : أن نبي الله صلى الله عليه وسلم قال : ...ولعن الله من تولى غير مواله.....
Dari Ibnu ‘Abbas : Bahwasannya Nabiyullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “…Dan Allah melaknat budak yang menisbatkan diri selain pada tuannya…” [Diriwayatkan oleh Ahmad 1/309 & 317, Abu Ya’laa no. 2539, dan Ibnu Hibbaan no. 4417; Asy-Syaikh Al-Arna’uth mengatakan dalam Takhriij Musnad Ahmad 5/26 bahwa sanad hadits ini jayyid].
عن أبي هريرة، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : من تولى قوما بغير إذن مواليه، فعليه لعنة الله والملائكة. لا يقبل منه عدل ولا صرف.
Dari Abu Hurairah : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Budak manapun yang menisbatkan diri pada satu kaum tanpa seijin tuannya. Baginya laknat dari Allah dan para malaikat, tidak diterima darinya tebusan dan ganti rugi apapun” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 1508].
28. Orang yang Menggauli Binatang (Beastiality)
عن ابن عباس : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ....ملعون من وقع على بهيمة.....
Dari Ibnu ‘Abbas : Bahwasannya Nabiyullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “….Terlaknat orang yang menggauli binatang….” [Diriwayatkan oleh Ahmad 1/317 dan Al-Baihaqiy 8/233-234; dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Arna’uth dalam Takhrij Musnad Ahmad 5/83 dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Shahih At-Targhiib no. 2421].
عن ابن عباس قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : من أتى بهيمة فاقتلواه واقتلواها معه
Dari Ibnu ‘Abbaas, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Barangsiapa menggauli binatang, maka bunuhlah ia dan binatang yang bersamanya (yang digaulinya)” [Diriwayatkan oleh Abu Dawud no. 4464, At-Tirmidziy no. 1455, Abu Ya’laa no. 2462, Al-Baghawiy no. 2593, Ibnu Hazm dalam Al-Muhallaa 11/387, Al-Baihaqiy 8/233, Ad-Daaruquthniy 3/126-127, Al-Haakim 4/356, dan yang lainnya; dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albaaniy dalam Shahih Sunan Abi Dawud 3/73-74].